Musisi Ambil Sikap Tegas Gak Mau Balik ke Spotify
AKSINEWS.COM – Deretan musisi Indonesia maupun luar negeri mengambil sikap dengan meninggalkan Spotify dan menarik katalog mereka. Mereka ambil sikap ini karena CEO Spotify, Daniel Ek, dilaporkan menginvestasikan ratusan juta euro ke perusahaan teknologi militer berbasis AI.
Simpel, alasan para musisi yang memilih angkat kaki dari Spotify karena gak mau terlibat meski secara tidak langsung dengan bisnis yang mendukung peperangan.
Dilansir detikcom Jumat (17/10/2025), Ada band indie-rock asal Amerika, Deerhof, musisi asal Australia King Gizzard & The Lizard Wizard, Leah Senior, David Bridie, musisi dari Jerman Skee Mask, dan Massive Attack sebagai band legendaris dari Inggris pamit dari Spotify.
Sedangkan dari musik Tanah Air, ada Seringai, Majelis Lidah Berduri, Frau (Leliyani Hermiasih), dan Morgensoll.
Wendi Putranto, manajer Seringai, mengatakan Seringai hanya mundur dari Spotify dan karya mereka tetap bisa didengarkan di streaming platform musik lainnya.
Mereka mengambil sikap mantap cabut dari Spotify karena investasi besar-besaran petinggi Spotify untuk pengembangan militer. Dari sini, Spotify diduga mendukung penuh peperangan dan ini beda jalur dengan Seringai.
“Sejauh ini hasil pembicaraan dengan band, members Seringai tidak ada rencana untuk distribusi kembali ke Spotify ya, termasuk ketika album terbaru kami dirilis nantinya,” ujar sang manager, Wendi Putranto, Kamis (16/10/2025).
“Karena Daniel Ek (CEO Spotify), terbukti melakukan investasi (sebesar 600 juta Euro) ke perusahaan teknologi drone & AI untuk pengembangan militer. Band members Seringai dan seluruh karya yang diciptakan oleh mereka menolak terafiliasi dengan kegiatan tersebut maupun menolak mendukung peperangan,” tulisnya.
Band yang digawangi Arian, Khemod dan Sammy ini bakal merilis album baru dalam waktu dekat. Akan tetapi, Seringai sepakat untuk gak merilis album baru mereka di Spotify.
Perusahaan Helsing buka suara soal kehebohan musisi cabut dari Spotify karena platform itu disebut sebagai pendukung peperangan. CEO Spotify, Daniel Ek dikabarkan mendanai Helsing, perusahaan teknologi berbasis drone dan AI untuk mengembangkan militer.
“Saat ini kami melihat informasi yang salah menyebar bahwa teknologi Helsing digunakan di zona perang selain Ukraina. Ini tidak benar,” kata mereka, dilihat detikcom pada website Helsing, Rabu (15/10/2025).
“Teknologi kami diterapkan ke negara-negara Eropa hanya untuk pencegahan dan pertahanan terhadap agresi Rusia di Ukraina,” jelasnya.
(red)