Menuju 500 Besar Dunia, FIB UNDIP Lakukan Internsip Mahasiswa dan Kolaborasi ke Jepang
AKSINEWS.COM – Pimpinan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNDIP bersama Prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang belum lama ini melakukan rangkaian roadshow ke beberapa provinsi di Jepang diantaranya ke Nagoya, Ghifu, dan Okinawa.

Dekan FIB UNDIP, Prof. Alamsyah, M.Hum mengatakan roadshow dilakukan untuk monitoring mahasiswa FIB yang bekerja internship di Jepang, menguatkan kerja sama dan kolaborasi global dengan berbagai mitra strategis untuk tempat magang mahasiswa dan membangun rintisan kerja sama dengan Pemerintah Prefectural (provinsi) Gifu.
Roadshow juga sebagai bentuk ikhtiar UNDIP menuju peringkat 500 besar dunia berdasarkan QS rank, slogan UNDIP bermartabat dan bermanfaat serta sejalan dengan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).
FIB UNDIP mempunyai aset sumber daya yang potensial untuk membangun kemitraan secara intensif dengan berbagai pihak di Jepang. Modal tersebut dimiliki oleh mahasiswa Prodi Bahasa dan Kebudayaan Jepang.
Mereka mempunyai kemampuan Bahasa Jepang yang baik, mempunyai pengetahuan terkait dengan kehidupan sosial Masyarakat kebudayaan, dan tata cara pergaulan di Jepang. Modal tersebut telah didapatkan oleh para mahasiswa melalui mata kuliah yang diintegrasikan dalam kurikulum secara sistematis.

Beberapa dosen Fakultas Ilmu Budaya juga melakukan studi lanjut di Jepang terkait dengan Bahasa, kebudayaan dan Pendidikan Jepang baik itu di Nagaya maupun di beberapa tempat yang lain.
“Upaya yang dilakukan oleh FIB ini sebagai media untuk menguatkan kemitraan dengan berbagai Perusahaan, institusi Pendidikan, dan Pemerintah Jepang yang merupakan pilihan strategis sehingga perlu dirawat dan dikembangkan di masa depan. Jepang adalah masa depan Asia selain Cina, dan Korea,” kata Prof. Alamsyah.
Monitoring dan evaluasi pada tahun 2025 ini dilakukan terhadap 20 an mahasiswa FIB yang internship atau melakukan magang kerja di beberapa perusahan di Jepang. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang pariwisata, resort, hotel, dan olah raga golf.
Monitoring dilakukan secara berlapis mulai dari pihak agensi yang mengurus kegiatan magang, pendamping mahasiswa di Lokasi magang, dan FIB. Metode monitoring dan evaluasi dilakukan secara terbuka dengan berbasis pada kondisi faktual mahasiswa selama mengikuti kegiatan magang.
Hasil monitoring terekam secara detail dan menjadi gambaran tentang kelebihan dan kelemahan dari para mahasiwa peserta magang. Hasil tersbeut di crosscheck oleh Fakultas dalam bentuk pendalaman wawancara kepada para peserta magang.
Monitoring sebagai bahan evaluasi agar ke depannya FIB dapat menyediakan dan menyesuaikan kebutuhan yang diminta oleh mitra yang terkait dengan pengetahuan sosial dan budaya masyarakat serta stratifikasi Bahasa Jepang dalam berkomunikasi. Kemampuan tersebut menjadi sangat penting agar pengguna jasa semakin puas karena tenaga magang yang dikirim sesuai yang diharapkan.
“Secara umum pengguna merasa senang dan puas dengan keberadaan mahasiswa FIB Undip yang melakukan internship di perusahaannya . Mereka berharap agar di tahun-tahun ke depan jumlah mahasiswa yang melakukan internship semakin banyak, Bahkan mereka berharap setelah lulus, para lulusan yang telah magang ini dapat kembali bekerja sebagai pegawai tetap di Jepang,” jelas Prof. Alamsyah.
Magang menjadi jembatan penting dalam melatih skill professional, mereka merasakan pengalaman yang penting terkait budaya dan lingkungan kerja di Jepang, sekaligus dapat dimanfaatkan dalam membangun relasi internasional.
“Kegiatan ini berdampak postif bagi perkembangan akademik mahasiswa serta bermanfaat bagi karier mereka di masa depan,” ujarnya.
Dalam internship mahasiswa digaji dengan pendapat sekitar 8 hingga 10 juta bersih per bulan setelah dipotong biaya hidup. Dalam bekerja mereka juga dilindungi oleh regulasi di Jepang sehingga terjamin keselamatan kerjanya.
Penguatan kerja sama selama di Jepang dilakukan dengan berbagai Perusahaan diantaranya Perusahaan Seawood di Okinawa yang bergerak di bidang pariwisata, hotel, resort, dan restoran, Perusahaan Shigira resort and tourism di Okinawa, dan Perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan olah raga golf di Gifu.
“Mereka pada prinsipnya sangat senang menerima mahasiswa FIB UNDIP yang magang karena sikap mahasiswa, kemampuan dari aspek Bahasa serta budaya Jepang cukup baik,” kata Prof. Alamsyah.
Perintisan kerja sama dilakukan kepada Pemerintah Provinsi Gifu (Gifu Prefectural Government) terkait dengan pengembangan tenaga kerja internship ke Jepang.
Dalam kesempatan ini hadir direktur di bidang perdagangan, pekerja dan industri Provinsi Gifu beserta tim. Mereka berharap kerja sama ini dapat ditingkatkan tidak hanya di bidang hospitaly yang terkait dengan pelayanan, namun juga tenaga kerja yang bergerak dalam bidang enginering, Kesehatan, dan lainnya.
Untuk menguatkan kerja sama antara FIB Undip dan pemerintah Ghifu, FIB minta agar pemerintah Gifu membuat corner Gifu di kampus FIB yang bertujuan agar tersedia informasi terkait berbagai jenis lowongan tenaga kerja yang dibutuhkan, berapa jumlah yang dibutuhkan, serta spesialisasi apa saja yang harus dipersiapkan.
“Tawaran dari kami ini baru akan dipelajari. Adapun pihak pemerintah Gifu merencanakan akan melakukan kunjungan ke FIB dan Sekolah Vokasi Undip pada pertengahan Nopember 2025,” jelas Prof. Alamsyah.
Kerja sama dilakukan untuk menguatkan branding fakultas yang siap menjadi world class faculty yang bereputasi global melalui outbond student ke luar negeri, student mobiltiy, dan employer reputation.
Magang kerja selama satu tahun ini menguntungkan mahasiswa karena dapat dikonversi ke dalam mata kuliah sekitar 40 SKS (Sistem Kredit Semester).
Kolaborasi dengan mitra di Jepang ini dilakukan Bersama dengan Sekolah Vokasi UNDIP. Delegasi yang berangkat adalah dekan FIB Prof. Dr. Alamsyah, M. Hum, dosen Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang Budi Mulyadi, M. Hum, dekan Sekolah Vokasi Prof. Dr. Budiyono, MT bersama Prodi Bahasa Terapan Sri Utama Trah Utami, M. Hum. (red)