LBH Civitas Cendikia Soroti Statemen Dirjen EBTKE Kementerian ESDM
AKSINEWS.COM – Direktur LBH Civitas Cendikia, Isa Ansyori, menyoroti statmen Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi yang mengatakan bahwa lokasi Jenawi tidak termasuk ke dalam area konservasi Gunung Lawu dan telah dikategorikan secara administratif sebagai wilayah di luar kawasan gunung.
Menurut Isa, statemen Eniya tersebut terkesan ambigu, karena informasi yang diberikan tidak secara utuh sehingga bisa menimbulkan banyak spekulasi. “Berdasarkan platform genesis EBTKE PLTP Jenawi mau melakukan drilling dengan kedalaman ribuan meter, bukan mau ngebor sumur dalam, ya kan?” ujarnya.
Isa menegaskan, bicara Jenawi bukan sekedar administratif yang berada diluar kawasan Gunung Lawu. “Kita ini bicara kekhawatiran masa mendatang terkait dampak lingkungan yang luas, gejolak sosial, ekonomi, hajat dan ruang hidup orang banyak loh,” katanya.
Isa menjelaskan, menurut data BPS Kabupaten Karanganyar tahun 2024, mayoritas penduduk di Kecamatan Jenawi merupakan wilayah yang kaya akan hasil pertanian dan peternakan (daging sapi, domba dan ayam petelur) serta pelaku usaha sektor wisata.
Tahun 2023 komoditi sayur terbanyak dihasilkan dari Kecamatan Jenawi. “Akan terjadi penurunan hasil pertanian dalam jumlah besar dan apakah para petani berubah menjadi buruh pabrik dengan dalil membuka lapangan pekerjaan?” katanya.
Data Podes terakhir yang dilaksanakan tahun 2021, mayoritas sumber air minum sebagian besar di Kecamatan Jenawi adalah mata air/spring (7 desa) dan leding dengan meteran (2 desa).
“Bagaimana jika terjadi penurunan kualitas air dan jika terjadi pencemaran sumber mata air?” ujarnya.
“Bercermin dari PLTP Baturaden yang mangkrak, bagaimana dengan tanggungjawab lingkungannya?” Imbuhnya.
Menegaskan kembali Pasal 33 ayat 3 UUD 1945, Isa mengatakan negara memang menguasai kekayaan alam yang terkandung didalamnya, namun penguasaan ini terbatas, yaitu harus dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
“Jangan sampai terulang kembali ketika terjadi konflik karena ada yang pro dan kontra, warga jadi korban intimidasi dan bentrok dengan aparat,” pungkasnya.
Sebelumnya, dikutip dari energika.id Rabu (15/10/2025), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan tidak sedang melakukan proses lelang proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di kawasan Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyusul munculnya kabar di masyarakat mengenai pelelangan wilayah kerja panas bumi di area gunung tersebut.
Eniya memastikan bahwa wilayah yang saat ini sedang masuk tahap lelang berada di luar kawasan Gunung Lawu, sehingga tidak bersinggungan dengan area yang selama ini dianggap memiliki nilai sosial dan kultural tinggi bagi masyarakat sekitar.
“Oh enggak, itu di luar. Pokoknya ada areanya adalah di luar area Lawu. Karena itu sudah dikeluarkan (dari kawasan gunung),” ujar Eniya.
Pernyataan ini menjadi penegasan atas beredarnya kabar yang sempat memicu keresahan di kalangan masyarakat dan kelompok pemerhati lingkungan, terutama di wilayah Karanganyar yang menilai proyek geothermal di sekitar Lawu berpotensi menimbulkan dampak sosial dan ekologis.
red