Khazanah Islam

Hikam: Pilihlah Sesuatu Yang Berat Menurut Nafsu

“Jika terjadi kesamaran bagimu dalam dua hal (yang akan kau kerjakan), maka lihatlah mana yang lebih berat terhadap hawa nafsumu, dan ikutilah/kerjakanlah. Karena nafsu itu tidak akan merasa berat kecuali pada perkara yang haq (lebih utama).”

Seorang salik/murid seharusnya selalu curiga dengan nafsunya, sehingga apabila akan mengerjakan dua amalan yang keduanya sama wajibnya atau sama sunahnya, maka seharusnya ia memilih dan mengerjakan yang berat menurut nafsunya.

Apabila nafsu merasa berat itu tanda kalau amalan itu yang haq atau yang lebih utama, karena pada hakikatnya yang namanya ibadah itu sesuatu yang bertentangan/bertolak belakang dengan hawa nafsunya.

Apabila seorang murid memilih yang lebih ringan dan menyenangkan nafsunya, menurut para ulama’ ‘arifin termasuk golongan hati yang ada sifat nifaqnya.

“Sebagian dari tanda-tanda menurutkan hawa nafsu ialah cekatan (bersegera) dalam mengerjakan perkara sunah, tetapi malas untuk mengerjakan perkara yang wajib.”

Pada kenyataan yang banyak terjadi dimasyarakat, yaitu semangat mengerjakan perkar-perkara sunah, tapi malas bahkan meninggalkan perkara yang diwajibkan, seperti ringan dan senang bersedekah tapi berat bahkan tidak mau mengeluarkan zakat. Padahal shodaqoh itu sunah, sedangkan zakat itu hukumnya wajib.

Syeikh Muhammad bin Abil-Ward berkata: Kebinasaan manusia itu terjadi karena dua hal, yakni mengerjakan yang sunah dan mengabaikan yang wajib (fardhu). Amal perbuatannya hanya mementingkan bagian lahir/luarnya, dan mengabaikan bagian batin/hatinya (niat dan keikhlasan).

Al-Khowwas berkata : Terputusnya makhluk dari Allah karena dua hal, yakni mengejar amal-amal sunah dan meninggalkan yang wajib. Memperbaiki lahirnya amal, tetapi tidak memperlihatkan keikhlasan amal, sedang Allah tidak menerima amal kecuali ikhlas dan benar menurut tuntunan syari’at.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *