8 Ilmuwan UNDIP Masuk Daftar 2% Teratas Dunia Tahun 2025
AKSINEWS.COM – Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali menorehkan catatan emas di panggung akademik internasional. Tahun ini, delapan ilmuwan UNDIP masuk dalam daftar 2% Ilmuwan Teratas Dunia 2025 yang disusun oleh Universitas Stanford dan Elsevier yang baru saja dirilis di laman resminya. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang berjumlah tujuh ilmuwan.
Kehadiran para ilmuwan UNDIP dalam daftar bergengsi ini merupakan refleksi kualitas riset Indonesia yang mampu bersaing di tingkat dunia.
Dilansir dari undip.ac.id, berikut ini adalah 8 Ilmuwan UNDIP 2% teratas dunia tahun 2025:
- Prof. Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU dari Fakultas Teknik, Expertise: Bioproses, Energi
- Prof. Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D dari Fakultas Peternakan dan Pertanian, Expertise: Nutrisi Hewan dan Bioteknologi Pertanian
- Prof. Ir. Tutuk Djoko Kusworo, S.T., M.Eng., Ph.D dari Fakultas Teknik, Expertise: Membran, Pemisahan Gas
- Prof. Dr.rer.nat. Ir. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T dari Fakultas Teknik, Expertise: Membran, Polimer
- Prof. Dr. Ir. Andri Cahyo Kumoro, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng dari Fakultas Teknik, Expertise: Pemrosesan Hasil Pertanian
- Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T., IPU dari Fakultas Teknik, Expertise: Tribology, Engineering Design
- Dr. Eng. Achmad Widodo, S.T., M.T dari Fakultas Teknik, Expertise: Artificial Intelligence, Machine Fault Diagnosis Prognosis
- Prof. Dr. Athanasius Priharyoto Bayuseno, S.T., M.Sc dari Fakultas Teknik, Expertise: Material Science, Mechanical Engineering
Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si mengatakan delapan ilmuwan UNDIP masuk jajaran 2% ilmuwan teratas dunia merupakan bukti riset-riset dari UNDIP mampu bergaung hingga ke panggung internasional. Tidak sekadar ikut bersaing, tetapi ikut menentukan arah perkembangan ilmu pengetahuan dunia.
“Kami memastikan dukungan penuh, mulai dari fasilitas riset, kolaborasi internasional, hingga penguatan kapasitas peneliti. Semua ini demi menjadikan UNDIP sebagai universitas riset bereputasi dunia yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” katanya.
Daftar 2% Ilmuwan Teratas Dunia ini disusun oleh Universitas Stanford bekerja sama dengan penerbit Elsevier menggunakan data sitasi dari Scopus. Pemeringkatan ini menilai lebih dari 100 ribu ilmuwan di seluruh dunia berdasarkan indikator komposit (c-score) yang menggabungkan jumlah sitasi, h-index, posisi penulis (penulis tunggal, pertama, terakhir), serta kualitas kolaborasi penelitian.
Ilmuwan yang masuk dalam daftar ini merupakan mereka yang berada pada 2% teratas di bidangnya. Data diperbarui setiap tahun, sehingga mencerminkan dampak riset terbaru sekaligus rekam jejak sepanjang karier.
Metodologi yang ketat ini menjadikan daftar Stanford–Elsevier sebagai salah satu tolok ukur paling bergengsi di dunia akademik. Masuknya delapan ilmuwan UNDIP dalam daftar ini bukan hanya pengakuan internasional, tetapi juga bukti nyata bahwa kontribusi mereka telah memberi dampak nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan global sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat. (red)