Health

Nyeri di Bagian Leher dan Bahu, Inilah Penyebab dan Tips Mengatasinya

AKSINEWS.COM – Nyeri di bagian leher dan bahu bisa dialami siapa saja. Keluhan ini tidak hanya mengganggu aktivitas dan istirahat, tapi juga bisa memengaruhi suasana hati. Meski sering dianggap sepele, nyeri leher dan bahu tetap perlu ditangani dengan tepat agar tidak semakin parah.

Keluhan nyeri pada leher dan bahu seringkali disebabkan oleh otot menegang, posisi kurang tepat, serta penggunaan otot berlebihan saat aktivitas. Leher dan bahu saling terhubung melalui otot dan saraf, sehingga nyeri di satu area bisa memengaruhi area lainnya. Inilah sebabnya keluhan di leher sering diikuti nyeri bahu, atau sebaliknya.

Dilansir alodokter.com, Senin (4/8/2025), kebanyakan, keluhan munculnya nyeri di bagian leher dan bahu memang masih bersifat ringan. Namun, rasa nyeri ini tetap memerlukan perhatian, khususnya jika terasa makin sering atau justru makin parah.

Penyebab Nyeri di Bagian Leher dan Bahu, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan nyeri di area leher dan bahu, mengenali pemicu-pemicu ini dapat membantu Anda mencegah dan menangani keluhannya sejak dini. Berikut adalah beberapa penyebab umum pada nyeri di leher dan bahu:

1. Otot tegang
Otot leher atau bahu bisa menegang karena aktivitas berulang, membawa beban berat, atau terlalu lama menahan posisi tertentu. Hal ini membuat area tersebut terasa pegal, kaku, atau bahkan nyeri.

2. Postur tubuh yang kurang tepat
Duduk membungkuk di depan komputer, posisi tidur yang salah, atau sering menunduk saat main HP dapat membebani otot leher dan bahu. Postur yang salah lama-kelamaan membuat area ini mudah sakit.

3. Cedera ringan
Salah satu penyebab nyeri di bagian leher dan bahu adalah cedera ringan saat bergerak tiba-tiba, jatuh, atau olahraga berlebihan. Situasi tersebut bisa membuat otot tertarik atau terkilir, sehingga timbul nyeri.

4. Stres
Stres dapat memicu kontraksi otot, terutama di area leher dan bahu, sebagai respons tubuh terhadap tekanan psikologis. Hal ini bisa membuat otot di sekitar leher dan bahu menjadi tegang, walaupun Anda tidak sadari. Inilah yang menyebabkan nyeri di bagian leher dan bahu.

5. Arthritis atau radang sendi
Seiring bertambahnya usia, sendi di leher dan bahu bisa mengalami peradangan (arthritis). Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri yang terus-menerus dan kaku, terutama setelah bangun tidur atau setelah lama tidak bergerak.

6. Saraf terjepit
Saraf yang tertekan di area leher atau bahu bisa menimbulkan nyeri menjalar, termasuk di area leher dan bahu, kesemutan, hingga mati rasa di lengan atau tangan. Kondisi ini bisa menandakan gangguan serius, misalnya saraf kejepit, dan bisa memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Tips mengatasi nyeri di bagian leher dan bahu di rumah, Jika nyeri masih ringan, beberapa hal berikut dapat Anda coba di rumah:

– Tempelkan kompres hangat untuk menenangkan otot, atau kompres dingin untuk mengurangi bengkak. Istirahat sejenak dan hindari aktivitas berat yang memperberat nyeri.

– Perbaiki posisi duduk dan tidur agar otot tidak mudah tegang. Lakukan peregangan ringan pada leher dan bahu secara perlahan. Bila perlu, konsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol sesuai anjuran.

– Coba teknik relaksasi, napas dalam, atau aktivitas menyenangkan untuk membantu mengurangi stres.
Jika keluhan nyeri membaik, lakukan pencegahan agar hal ini tidak terulang lagi. Caranya, jaga postur tubuh saat duduk dan berdiri, ambil jeda secara berkala saat menatap layar, dan gunakan bantal yang mendukung posisi leher saat tidur.

Meski sebagian besar keluhan nyeri di bagian leher dan bahu bersifat ringan, perhatian medis tetap diperlukan jika nyeri menyebar ke area lain atau terasa sangat berpusat pada satu bagian. Selain itu, jangan sepelekan keluhan ini bila disertai leher dan bahu jadi kaku, ada kesemutan atau mati rasa pada lengan atau tangan, serta bahu tampak turun.

Jika mengalami salah satu dari keluhan di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter melalui chat guna memperoleh saran yang praktis dan cepat. Sementara itu, bila nyeri berlangsung lebih dari 1 minggu atau semakin parah, disertai demam, serta sulit menggerakkan leher atau bahu sama sekali, jangan tunda untuk pergi ke dokter. (sw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *